Pemblokir Iklan Terdeteksi

Matikan adBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

translate to english
Dukung Blog ini dengan cara Ikuti Channel Youtube Kami Subcribe!

Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah

Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah. https://lirikmp3sholawat.blogspot.com
  • Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah
  • Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah

Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah


Add to Bookmark
Sebelum Idul Adha, ada anjuran bagi umat muslim untuk melaksanakan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.

Puasa Tarwiyah dilaksanakan setiap 8 Dzulhijjah.

Sementara puasa Arafah dilaksanakan setiap tanggal 9 Dzulhijjah.

Adapun niat Puasa Tarwiyah adalah sebagai berikut:

نويت صوم التروية سنة لله تعالى

Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala.”

Dan niat puasa Arafah adalah sebagai berikut:

نويتُ صومَ عرفة سُنّةً لله تعالى

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala.

Anjuran Berpuasa di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Menurut Ustadz Abdul Somad

Menurut Ustadz Abdul Somad dalam merujuk pada sebuah hadits Nabi Muhammad SAW tentang keutamaan beramal saleh di 10 hari pertama bulanDzulhijjah.

“Jika kita rajin beramal saleh selama 10 hari awal bulan Dzulhijjah, maka Allah akan lebih mencintai kita,” jelasnya.

Apa saja jenis amal salehnya?

Di hadits itu tak ada dijelaskan secara spesifik umat muslim harus melaksanakan ibadah tertentu.

Namun menurut pengamatan para sahabat terhadap Nabi Muhammad SAW, beliau selama 10 hari awal bulan Dzulhijjah sering berpuasa sunah.

Puasa itu dilaksanakan terhitung sejak 1Dzulhijjah hingga 9 Zulhijjah, sedangkan pada 10 Zulhijjah tidak karena itu adalah hari raya Idul Adha dan umat Islam dilarang berpuasa di hari itu.

Dalam sebuah hadis lain disebutkan pula bahwa satu-satunya ibadah yang dinisbatkan nabi ke Allah dan Allah ke nabi adalah puasa.

“Ujar Allah, puasamu untuk-Ku. Maka, dari sini bisa disimpulkan amalan saleh selama bulan Dzulhijjah yang paling utama atau afdol adalah puasa sunah,” tambahnya.

Walau begitu, jika kita ingin melakukan amalan-amalan sunah lainnya tetap dibolehkan, sebab di hadits pertama tak menyebutkan secara rinci saja amal saleh yang bisa dilakukan di bulan mulia ini.

“Mau mengaji Alquran silakan, perbanyak salat sunah, berzikir, dan sebagainya juga boleh. Tak sanggup berpuasa, silakan baca Alquran. Tak sanggup juga baca Alquran, perbanyaklah salat sunah. Tak sanggup juga salat sunah, kerjakan yang paling ringan, zikir, dan sebagainya. Mau dan sanggup mengerjakan semuanya, itu lebih bagus lagi,” terangnya

1. Keistimewaan Puasa Tarwiyah

Mengutip artikel dari zakat.or.id (tayang 23 Juli 2019) yang ditulis Zainal Abidin, sunahnya puasa tarwiyah terangkum dalam hadits yang mengatakan bahwa sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa.

Ibnu Abbas r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,

ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء

Artinya : “Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya ; Ya Rasulullah! Walaupun jihad di jalan Allah ? Rasulullah menjawab: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid).” (HR. Bukhari).

Berdasarkan anjuran tersebut, di bulan dzulhijjah ini, sudah selayaknya kita turut mengamalkan puasa ini.

Dalam hadis lain, disebutkan keutamaan puasa tarwiyah bahwa mampu menghapuskan dosa satu tahun.

Namun, ternyata dikatakan bahwa hadis tersebut merupakan hadis dlaoif (kurang kuat riwayatnya).

Para ulama menyikapi ini bahwa tetap boleh mengamalkan puasa tarwiyah dengan hadis yang lain tadi.

Sedangkan menyikapi hadis dlaif, selama tidak berkaitan dengan aqidah dan hukum maka boleh melakukan sebagai fadhail amal.

2. Keistimewaan puasa Arafah

Puasa arafah merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada hari arafah, tepatnya pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Puasa yang paling dianjurkan di bulanDzulhijjah adalah puasa arafah.

Apalagi bagi umat muslim yang tidak sedang melakukan ibadah haji.

Dalam kitab Sahih Muslim keutamaanpuasa arafah diriwayatkan oleh Abu Qatadah dari Rasulullah SAW.

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Artinya: “Puasa di hari arafah dapat menghapusakan dosa dua tahun yang telah lewat dan akan datang, dan puasa asyura (10 Muharram) mampu menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Hari arafah dikatakan sebagai hari yang paling utama (afdhal al ayyam), sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ

Artinya; ‘Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan dari api neraka dibanding hari Arafah.

Namun, puasa sunnah Arafah hanya diperuntukkan untuk muslim selain jamaah haji, sedangkan bagi yang sedang menunaikan ibadah haji tidak disunnahkan, walaupun kuat melaksanakannya.

Hal ini disebabkan ittiba’ kepada sunnah Nabi. Pendapat Imam an Nawawi dalam hal ini adalah makruh.

Namun, berbeda kasusnya jika para jamaah haji sudah tiba di Arafah pada malam hari, maka tidak dimakruhkan.
 
Mohon maaf jika ada kesalahan, Semoga bermanfaat.
Wassalam.
Created with ♥️ by eNeFeS

Posting Komentar

© Yaa Dzakirin Nabi. All rights reserved. Premium By Raushan Design
NFTV

Subscribe YouTube Kami Ya