Pemblokir Iklan Terdeteksi

Matikan adBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

translate to english
Dukung Blog ini dengan cara Ikuti Channel Youtube Kami Subcribe!

Kisah Khadijah dan Nabi Muhammad SAW

Amalan seseorang di akhir hayatnya menjadi cerminan amalannya di sepanjang hidupnya, dan itulah amalan Sayyidah Khadijah semasa hidupnya hingga akhir
Kisah Khadijah dan Nabi Muhammad SAW

Kisah Khadijah dan Nabi Muhammad SAW

Sayyidatuna Khodijatul Kubro

Amalan seseorang di akhir hayatnya menjadi cerminan amalannya di sepanjang hidupnya, dan itulah amalan Sayyidah Khadijah semasa hidupnya hingga akhir hayatnya, ialah menjaga perasaan Nabi Saw, sebab beliau tahu jika beliau menampakkan penderitaan beliau kepada Nabi Saw, maka itu akan membuat Nabi merasa sedih, karena beliau tahu bahwa Nabi mencintainya.

Seperti Majnun ketika dia sakit dan harus dioprasi oleh tabib, Majnun menolak untuk dioprasi, karena khawatir Layla yang akan merasakan sakitnya, sebab pecinta pasti merasakan derita kekasihnya, karena kekasihnya hidup dalam dirinya, maka ketika kekasihnya menangis, maka air matanya akan membawa kedukaan yang sama di hati pecinta

Suatu ketika Nabi tertidur di pangkuan Sayyidah Khadijah, kemudian Sayyidah Khadijah menangis dan tetesan air matanya mengenai wajah Nabi hingga membangunkan beliau dari tidurnya, kemudian Nabi bertanya

"Wahai Khadijah, kenapa engkau menangis? Apakah kau menyesal menikah denganku? Karena dengan menikahiku hartamu menjadi habis (untuk kepentingan dakwah)" kemudian Khadijah menjawab

"Demi Alloh, aku tidak pernah menyesal menikahimu, aku hanya bersedih karena hartaku sudah habis, dan yang tersisa kini hanyalah nyawaku, maka kelak jika aku mati dan aku sudah tidak bisa membantumu lagi, galilah kuburku, ambil tulang benulangku, jadikanlah sebagai sampan atau juallah ke pasar dan dari hasil penjualan itu bisa kau pakai untuk membantu perjuangan dakwahmu"

Inilah cinta, ketika kau menyerahkan dirimu, mendermakan hidupmu untuk kekasihmu, bukan tentang bagaimana kau meraih kebahagiaan bersamanya, tapi bagaimana caranya kau selalu berusaha untuk membahagiakannya walau kau sendiri terpuruk dalam derita, kau rela menyembunyikan air matamu hanya demi dia tersenyum, kau rela menutupi kepedihanmu agar untuk tak membuatnya risau, menyerahkan hidupmu dan rela mati untuknya agar dia tetap hidup, bahkan ketika mencintainya kau sudah menewaskan keberadaanmu dalam kecintaan, sehingga hanya dirinya yang bersemayam dalam dirimu, dan kau lenyap dalam perasaan mencintainya

Khususan illa ruhi Sayyidah Khadijah, al-fatihah.

sumber: @sayyid__muhammad__bahasyim

Semoga Bermanfaat, Wassalam.
Created with ♥️ by eNeFeS

Posting Komentar

© Yaa Dzakirin Nabi. All rights reserved. Premium By Raushan Design
NFTV

Subscribe YouTube Kami Ya